STRATEGI PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA EDU KOMIK
Saya merupakan Mahasiswa Universitas Jambi yang
mengambil jurusan pendidikan Biologi. Sebagai calon pengajar, tentu bukan hal
yang mudah untuk memberikan materi dengan gaya yang tidak biasa. Semua itu
dilakukan supaya ada inovasi yang membuat peserta didik antusias dalam proses
pembelajaran. Untungnya di Universitas Jambi menyediakan website yang mana di
dalamnya terdapat hasil penelitian berbentuk jurnal yang dibuat oleh
Dosen. Setiap fakultas dan prodi memiliki halaman yang berbeda seperti BIODIK , AGRINAK, BINAR, dsb supaya Mahasiswa
seperti saya mudah untuk mencari dan mempelajari sebagai referensi. Itu semua
sangat bermanfaat bagi kita sebagai Mahasiswa untuk menambah wawasan dan
memberikan ide baru terhadap apa yang akan kita lakukan untuk negeri ini.
.
Referensi jurnal yang saya ambil di sini merupakan jurnal yang di
buat oleh ibu Zuli Lailatul Fajriah dan ibu Evita
Anggereini . Beliau merupakan dosen di pendidikan Biologi. Sungguh saya dapat ide
baru dari jurnal yang beliau buat.
Saya sebagai calon pengajar tentu tahu bahwa dalam proses belajar
mengajar kedudukan media pembelajaran sangat penting, karena dalam kegiatan
tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menggunakan media sebagai perantara. Kerumitan bahan ajar dapat lebih
disederhanakan dengan bantuan media. Media pembelajaran dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru sampaikan melalui kata-kata tertentu. Media pembelajaran juga
dapat membantu dalam hal mengkonkretkan bahan yang abstrak. Dengan demikian
siswa lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Telah banyak
media pembelajaran yang diciptakan untuk belajar mandiri saat ini, namun untuk
mencari suatu pilihan alat bantu yang benar-benar baik agar proses belajar menjadi
efektif, menarik dan interaktif serta menyenangkan merupakan suatu permasalahan
yang perlu dicari solusinya.
Berdasarkan observasi yang di laksanakan sebagian besar siswa
berpendapat bahwa komik merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik yang
dapat di gunakan dalam proses belajar mengajar. Dari kendala yang ada siswa
kurang aktif dan merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembentukan
karakter siswa yang di tekankan dalam kurikulum 2013 tidak terlihat. Adapun
karakter yang di tuntut dalam kurikulum 2013 adalah bertanggung jawab, percaya
diri, saling menghargai, bersikap santun, kompetitif, peduli lingkungan dan
jujur.
Salah satu cara untuk mengurangi kendala yang ada yaitu dengan
mengembangkan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran dalam bentuk
grafis yaitu komik. Penggunaan komik sebagai media pembelajaran mempunyai
peranan yang sangat penting, yakni memiliki kemampuan dalam menciptakan minat
belajar para siswa serta membantu siswa dalam mempermudah mengingat materi pelajaran
yang dipelajarinya.
Menurut De Porter (2000:23) komik dapat diterapkan untuk
menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu pengetahuan selain penampilannya yang
menarik. Format dalam komik seringkali diberikan pada penjelasan yang
sungguh-sungguh dari pada sifat hiburan semata. Pada kenyataannya komik telah
lama digunakan sebagai media pembelajaran. Pentingnya komik sebagai media
alternatif yang tepat untuk pembelajaran, karena keterlibatan emosi pembacanya
akan sangat mempengaruhi memori dan daya ingat akan materi pelajaran yang
didapat. Rata-rata pelajar di Indonesia pun sudah sangat mencintai komik. Terbukti dengan meningkatnya traffict penggunaan pada aplikasi berbasis komik di playstore ataupun jenis lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan terkait edu-komik,
Pengembangan edu-komik dapat dilakukan dengan beberapa tahapan,
yaitu: Pemilihan materi pembelajaran berupa materi pada pokok bahasan interaksi
makhluk hidup dan lingkungannya kemudian dibuat dalam bentuk naskah cerita,
menyiapkan alat dan bahan berupa pensil (2B, HB, F, E, 8B), kertas HVS, spidol
warna, pensil warna (crayon), printer scan, laptop, mistar, penghapus,
dan papan ujian, menyiapkan panel/kotak skets pada kertas HVS, pada panel
tersebut gambar dengan pensil terlebih dahulu sesuai dengan alur cerita dari
materi, gambar kemudian di pertajam dengan spidol hitam, diwarnai secara
manual, setelah selesai diwarnai kemudian kertas HVS tersebut di scan
diperjelas kontras gambar dengan aplikasi PICASA, edit dengan photoscape
V.8 dan di beri balon kata atau dialog.
Terlintas dalam pikiran
saya untuk menyebar luaskan karya yang sudah dibuat oleh siswa ataupun guru ke
dalam salah satu wadah. Tentunya wadah ini dapat diakses oleh semua kalangan
usia. Wadah yang saya maksud adalah WEBTOON. Di sana banyak beragam komik
dengan genre fantasi, horror, slice of life, drama, dll. Selain itu, rata-rata
pengguna atau pembaca setia webtoon adalah pelajar dan pengguna aktif di
Indonesia mencapai 6 juta orang. Ini merupakan kesempatan emas. Kita dapat
memulai dengan membuat account WEBTOON, lalu genre yang kita pilih adalah slice
of life dengan tema education. Memang awalnya kita masuk ke dalam kategori
webtoon challenge tapi jika pembaca komik yang kita buat sangat antusias, maka
bukan hal yang mustahil jika kita akan masuk ke webtoon resmi dan tentu kita
bisa mendapatkan penghasilan dari komik. Uangnya bisa kita sumbangkan untuk
sekolah-sekolah yang mana sarana dan prasarananya kurang memadai. Sekali
mendayung dua tiga pulau terlampaui. Selain untuk membantu peserta didik
memahami pelajaran, kita juga dapat berbagi kasih dengan saudara yang
membutuhkan.
Komentar
Posting Komentar