Ketika Bulan Ramadhan Akan Pergi Meninggalkan Kita
Tidak terasa hampir tiga puluh hari telah terlewati. Betapa dahsyat
kuasa-Nnya hingga kita bisa bertahan menahan hawa nafsu. Sungguh nikmat Tuhan manalagi yang kau
dustakan. Tidak sulit menjalaninya jika memang kita berniat sungguh-sungguh.
Dengan berpuasa, kita telah bisa menahan rasa haus dan lapar, menahan amarah,
menahan perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh-Nya dan kita terbiasa dengan
mengerjakan amalan baik dengan maksimal. Itu semua dilakukan semata-mata hanya
untuk mendapat Rahmat Allah SWT.
Namun, apa yang
terjadi jika bulan Ramadhan telah meninggalkan kita? Masihkah kita melakukan
amalan baik dengan maksimal di hari-hari biasa? Ataukah kita menjadi lalai
karena amalan yang dihitung tidak dilipat gandakan. Ini juga menjadi renungan
untuk diri saya sendiri. Dan semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang selalu
istiqomah di jalan-Nya. Aamiin.
Ketika berbicara
Ramadhan akan pergi, pastinya akan ada yang datang. Iya, bulan Syawal menyambut
di hari fitri. Yang mana kebanyakan orang-orang menyebutnya “Lebaran”. Lebaran
adalah hari di mana semua orang saling bersilaturahmi dengan berkunjung ke
rumah satu dan lainnya dengan tujuan saling memaafkan di hari yang Fitri.
Lebaran juga identik dengan kumpulnya semua anggota keluarga yang syahdu. Kue
nastar, ketupat, dan opor ayam menjadi salah satu menu khas yang menemani. Tak
lupa THR atau Tunjangan Hari Raya yang dinanti oleh anak-anak kecil sebagai
hadiah karena sudah mulai berlatih berpuasa.
Namun, yang
terpenting dari itu semua adalah nilai-nilai moral yang bisa kita lakukan. Apa
itu? Yaitu bersedekah. Apa mungkin kita tega melihat diri kita bersuka-cita
menyambut lebaran dengan mewah sedangkan ada saudara muslim kita untuk makan
saja susah. Apalagi untuk bermewah-mewah dengan pakaian yang baru, hidangan
yang lezat serta kebahagiaan yang syahdu? Pasti jawabannya tidak tega. Untuk
itu, marilah kita berbagi kebahagiaan. Entah itu makanan, uang, atau baju. Itu
adalah suatu kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan. Ayo buka mata dan hati
kita.
Komentar
Posting Komentar